Jakarta -Pembangunan jalur puncak II di Bogor-Cianjur
Jawa Barat membuat para pengembang properti melirik dan mulai bergerilya
kawasan itu. Kawasan ini diprediksi menjadi pusat pertumbuhan baru di
Jawa Barat.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali
Tranghanda menegaskan, pemerintah daerah harus sudah memiliki rencana
tata ruang yang ketat kawasan ini. Ia mengakui jika tak ada tata ruang
yang jelas, kawasan ini akan hanya menjadi kawasan komersial sehingga
harga tanahnya akan melejit.
"Saya lihat sebetulnya kalau secara
mengurai kemacetan bagus. Masalahnya ketika akses dibuka, Kabupaten
Bogor harus mempersiapkan tata ruang yang jelas ketika itu dibuka
sepanjang jalan itu jadi komersial, itu perlu dipersiapkan tata ruang
yang jelas, jangan sampai tata ruang jadi tata uang," kata Ali kepada detikFinance, Selasa (3/6/2014)
Ali
mengatakan dampak dibangunnya kawasan komersial di kawasan yang kini
masih terisolir itu, maka daerah resapan air akan semakin minim. Menurut
Ali, hal-hal semacam ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah yang
tertuang dalam rencana tata ruang.
"Di situ mungkin akan dibangun mal, ruko seperti itu," jelasnya.
Ali mencontohkan apa yang terjadi di kawasan Cibubur, Jakarta Timur harus menjadi pelajaran pihak Kabupaten Bogor.
"Di
Cibubur itu ketika akses di situ Jalan Transyogi dibuka, jadi
komersial. Tapi memang nggak bisa dihindari, itu perkembangan kota, yang
perlu diperhatikan tata ruangnya," tegas Ali.
Link Berita : http://finance.detik.com/read/2014/06/03/113917/2598205/1016/kawasan-jalur-puncak-ii-jadi-incaran-para-pengembang-properti